10 Derita yang Hanya Dirasakan oleh Pengurus OSIS Semasa Sekolah

Credit fantasyinmylife.blogspot.co.id
Pelajar.me – Siapa bilang jadi anak OSIS itu enak? Sumpah, gak enak banget tau! Menjadi pengurus OSIS berarti siap menjadi siswa tersibuk di seantero sekolah. Bahkan ada yang sampai bilang, jadi OSIS itu berarti jadi anak buahnya para guru. Hmm...

Terlepas dari semua itu, nyatanya ikut OSIS banyak deritanya lho. Ini bukan buat menakuti-nakuti kamu ya. Cuma mau kasih gambaran kalau jadi pengurus OSIS itu tanggung jawabnya besar. Oleh karena itu hanya orang-orang terpilihlah yang mampu untuk menanggung tanggung jawab itu.

Pulang sekolah lebih telat dari siswa pada umumnya

Banyaknya kegiatan ekstrakulikuler di sekolah kerap membuat anak-anak OSIS (terpaksa) pulang lebih lama dari siswa pada umumnya. Ngebahas inilah. Ngebahas itulah. Ngurusin inilah. Ngurusin itulah. Susah emang, tapi tahukah kamu, semakin sibuk seseorang maka semakin pintar mereka mengatur waktu. Anak-anak OSIS adalah para siswa yang pintar mengatur waktu.

Sering punyeng karena jadwal rapat yang tiada henti-hentinya

Well, boleh dibilang anak-anak OSIS adalah anak-anak yang suka ngumpul. Tapi ngumpulnya bukan buat cerita-cerita atau bergembira ria, tapi ngumpulnya mereka untuk membahas kegiatan-kegiatan sekolah dan ngebahas kesejahteraan para siswa juga. Seringkali rapatnya tidak selesai dalam satu pertemuan jadi harus dibuka rapat episode selanjutnya, macam drama korea saja. Gimana gak puyeng coba? Apalagi kalau di rapat malah ada perselisihan pendapat dan cekcok.

Diomeli guru pembina atau kepala sekolah adalah hal yang biasa

Meskipun mereka adalah pengurus OSIS, mereka bukan pahlawan super. Mereka juga anak-anak biasa, sama seperti siswa yang lain. Oleh karena itu wajar jika anak-anak OSIS juga bisa salah. Tapi bedanya adalah, kalau siswa biasa salah bisa minta maaf, tapi kalau pengurus OSIS? Bisa diomeli panjang lebar dulu sama guru pembina bahkan kepala sekolah!

Capeknya bikin proposal setiap kali pengen adain kegiatan

Tahukah kamu, hampir semua kegiatan OSIS itu harus didahului oleh proposal kegiatan. Harus jelas apa tujuan dan manfaat dari kegiatan itu. Harus jelas pula bagaimana jadwal dan jalannya agenda. Dan kegiatan OSIS itu bukan cuma satu atau dua tapi banyak. Proposal yang dibikin juga gak lolos sekali baca, mesti direvisi hingga berkali-kali agar bisa diajukan ke pihak sekolah. Dan itu capeknya gak dapat disebut.

Tambah sibuk tapi tidak pernah dibayar sama sekali

Kerja tapi gak dapat gaji. Begitulah. Tak jarang sudah susah-susah ngadain acara tapi gak dapat apresiasi bagus dari warga sekolah. Malah diomeli, sakitnya itu di hati. Tapi itulah, meskipun sangat sibuk dan tidak dibayar masih ada juga yang sanggup jadi pengurus OSIS. Hal itu membuktikan bahwa anak-anak OSIS adalah anak yang tulus dan ikhlas.
Credit smp-alkautsarbandarlampung.sch.id

Sering diomeli ortu karena suka banyak acara dan sering telat sampai rumah

Gak cuma diomelin sama guru, sama orang tua di rumah juga sering. “Kamu kok telat mulu pulang sih?”, “Ngapain sibuk-sibuk di sekolah, gak ada gunanya”, “Gak usah ngurusin orang lain deh, ngurus diri kamu sendiri aja belum beres”. Nggg,... ada sih ortu yang bisa paham kalau anaknya aktivis sekolah, tapi lebih banyak yang gak lho.

Orang pikir enak ngerjain junior, padahal kalau ada apa-apa OSIS yang paling bertanggung jawab

“Jadi OSIS itu enaknya kalau udah MOS, bisa ngerjain anak baru”. Siapa saja yang ngomong kayak gitu, dia sudah salah besar. Pengurus OSIS gak bisa ‘ngerjain’ sesuka mereka. Harus terukur. Harus sewajarnya. Harus ada nilai yang diberikan. Karena kalau kelewatan bisa-bisa bahaya. Coba kamu bayangin kalau pengurus OSIS nyubit adek-adeknya terus si adek ngadu dan ujung-ujungnya dilaporkan ke polisi? Kelar dah hidup tuh anak OSIS.

Diledekin teman sekelas itu udah biasa banget

Pas masuk kelas “Ciiee, anak OSIS”. Pas datang ke acara “Ciiee, anak OSIS”. Apa-apa “ciee, anak OSIS”. Kesel. Tapi ya sudahlah.


Dikejar deadline itu sangat menyeramkan

Ada yang lebih atau sama menyeramkannya dari dimarahi guru killer, yaitu dikejar deadline! Kalau deadline udah dekat, bisa sampai malam di sekolahan. Bisa begadang di rumah. Bisa kepikiran mulu itu kerjaan.


Lebih-lebih kalau diomeli guru karena nakal dan malas sedikit, nusuk banget

Dan yang paling gak enak dan bikin menderita itu adalah kalau sampai diomeli guru suka dibawa-bawa tuh status anak OSIS-nya. “Anak OSIS kok bandel begini”, “Masa anak OSIS gak bikin PR”. Dan lain sebagainya, padahal anak OSIS juga manusia!

Nah, sekarang kamu sudah tahu kalau jadi pengurus OSIS itu gak gampang dan banyak deritanya. Semoga dengan begitu kamu bisa lebih menghargai jerih payah mereka dengan tidak meledek atau bahkan menyepelekannya. Khusus buat kamu yang pernah atau sedang menjabat sebagai pengurus OSIS, jangan pernah lelah ya, walaupun kebaikan kita belum dibalas saat ini, akan ada masanya nanti balasannya akan kamu terima. Aktif di organisasi juga bakal membuat soft skill kamu terlatih dan itu akan sangat berguna suatu saat nanti.[]

Comments

Popular posts from this blog

9 Bukti Mahasiswa Farmasi Itu Unik, Pantang Menyerah dan Punya Karakter Kuat

Alasan Mengapa Indonesia Disebut Negara Maritim dan Agraris

10 Alasan Mengapa “Haram” Untukmu Melewatkan Kesempatan Student Exchange