7 Tanda Kamu Sudah Dewasa yang Mungkin Tidak Pernah Kamu Sadari
Pelajar.me – Tua itu mutlak tapi dewasa itu relatif. Dengan kata lain, dewasa itu adalah pilihan. Ada banyak orang yang sudah tua tapi belum kunjung dewasa. Ada pula banyak anak muda tapi sudah dewasa. Pun belum dewasa secara fisik, tapi mereka sudah dewasa secara pikiran.
Kamu sendiri, sudah dewasa atau masih belum?
Jangan bingung, berikut beberapa tanda kamu telah dewasa secara pemikiran. Apakah kamu sudah memiliki tanda-tanda itu, mari kita lihat.
Ketika kecil dulu banyak sekali hal yang menyenangkan. Berlari-larian. Bermain petak umpet. Berteriak-teriak. Semakin kamu dewasa maka akan semakin banyak hal yang tidak lagi menyenangkan bagimu. Dan kamu mulai menganggap hal-hal itu sesuatu yang childish atau kekanak-kanakan.
Dulu, kalau ada teman yang jatuh dari sepeda kitanya ketawa terbahak-bahak. Tapi sekarang, bukan ketawa justru ketakutan kalau terjadi apa-apa. Bagi orang dewasa kesakitan orang lain bukanlah sesuatu yang lucu. Jadi kalau ada orang yang senang dan tertawa di atas penderitaan orang lain, orang itu benar-benar belum dewasa!
Orang dewasa tidak akan menghindari masalah, mereka justru akan menghadapinya. Dengan segala manuver kamu berusaha memecahkannya. Sebab benang yang kusut sekalipun, jika kita mampu menemukan ujung dan pangkalnya, akan dapat diurai. Masalahpun juga seperti itu.
Menjadi dewasa itu adalah pilihan. Meskipun kamu berusaha untuk terus menghindarinya, pada saatnya sesuatu akan memaksamu. Untuk menyadari bahwa kamu bukan anak-anak lagi. Maka daripada capek berlari, kenapa tidak putuskan dari hari ini, untuk menjadi pribadi yang lebih dewasa lagi.[]
Kamu sendiri, sudah dewasa atau masih belum?
Jangan bingung, berikut beberapa tanda kamu telah dewasa secara pemikiran. Apakah kamu sudah memiliki tanda-tanda itu, mari kita lihat.
Mulai memikirkan bagaimana dirimu di masa depan nanti
Ketika kamu sudah berpikir mengenai masa depanmu, ketika itu kamu sudah dapat dikatakan dewasa. Memikirkan masa depan yang dimaksud bukan sebatas “aku ingin menjadi dokter/polisi/pedagang di masa depan” tapi sesuatu yang lebih spesifik seperti “siapa yang akan menjadi pendampingku kelak”, “bagaimanakah kehidupanku nanti”, “apakah aku bisa menjadi seorang yang sukses” dan pikiran-pikiran lainnya.
Banyak hal yang dulunya menyenangkan tapi sekarang tidak begitu lagi
Ketika kecil dulu banyak sekali hal yang menyenangkan. Berlari-larian. Bermain petak umpet. Berteriak-teriak. Semakin kamu dewasa maka akan semakin banyak hal yang tidak lagi menyenangkan bagimu. Dan kamu mulai menganggap hal-hal itu sesuatu yang childish atau kekanak-kanakan.
Sudah tidak tertawa melihat ada teman yang jatuh dari sepeda
Dulu, kalau ada teman yang jatuh dari sepeda kitanya ketawa terbahak-bahak. Tapi sekarang, bukan ketawa justru ketakutan kalau terjadi apa-apa. Bagi orang dewasa kesakitan orang lain bukanlah sesuatu yang lucu. Jadi kalau ada orang yang senang dan tertawa di atas penderitaan orang lain, orang itu benar-benar belum dewasa!Terbiasa berpura-pura baik-baik saja, padahal sebenarnya sedang kesulitan
Pas ditanya sama teman “kamu baik-baik aja kan?”, jawabnya “iya, gak apa-apa kok”. Padahal sebenarnya sedang banyak masalah. Semakin dewasa kita, semakin kita berpikir tidak ingin merepotkan orang lain. Biarlah ditanggung sendiri saja, padahal hal yang seperti itu juga tidak sepenuhnya baik.Mulai berpikir untuk ikut meringankan beban keluarga
Kamu yang mulai dewasa akan berpikir untuk mandiri, sebab dengan begitu kamu bisa meringkan beban orang tua. Kamu mungkin akan mencari kerja sampingan. Kamu mendidik dirimu sendiri agar lebih berpendirian. Atau mungkin kamu mulai membantu keluargamu baik secara moril maupun materil.Pandai mengatur emosi meskipun tengah dilanda banyak masalah
Kamu mulai bisa untuk mengatur emosi. Kamu punya hati yang kokoh. Di samping iman yang kuat juga. Sebanyak apapun masalah itu bukan masalah. Kamu percaya setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
Mampu menyelesaikan permasalahan dengan baik bukan justru menghindarinya
Orang dewasa tidak akan menghindari masalah, mereka justru akan menghadapinya. Dengan segala manuver kamu berusaha memecahkannya. Sebab benang yang kusut sekalipun, jika kita mampu menemukan ujung dan pangkalnya, akan dapat diurai. Masalahpun juga seperti itu.Menjadi dewasa itu adalah pilihan. Meskipun kamu berusaha untuk terus menghindarinya, pada saatnya sesuatu akan memaksamu. Untuk menyadari bahwa kamu bukan anak-anak lagi. Maka daripada capek berlari, kenapa tidak putuskan dari hari ini, untuk menjadi pribadi yang lebih dewasa lagi.[]
Comments
Post a Comment