[Video] Hebat, Pelajar SMA Ini Bongkar Korupsi di Sekolah dengan Cerdas dan Berani
Pelajar.me - Jika kamu menemukan indikasi korupsi di sekolah kamu, apa yang bakal kamu lakukan? Kebanyakan pelajar hanya memilih diam karena takut statusnya sebagai siswa terancam. Di skors atau bahkan dikeluarkan dari sekolah. Tapi tidak bagi sekelompok pelajar di Solo ini, mereka justru memilih untuk membongkarnya dengan berani. Hal tersebut terceritakan dalam sebuah video pelajar yang viral belakangan ini.
Nyatanya, reformasi bukan cuma omongan orang-orang dewasa, tapi juga hak anak-anak sekolah. Anak-anak sekolah berhak untuk menjadi pribadi yang kritis, apalagi dalam menghadapi kasus korupsi yang sudah membudaya di Indonesia.
Mereka adalah pelajar SMA Negeri 3 Solo, Jawa Tengah, berhasil mengungkap kasus korupsi yang dilakukan oleh kepala sekolah maupun wakilnya.
Dermawan Bakri namanya, ketua OSIS dan seseorang yang berperan besar dalam mengerahkan teman-temannya menuntut transparansi di sekolahnya.
Dalam video tersebut, Dermawan mengaku curiga dengan anggaran yang dituliskan oleh sekolahnya dalam selebaran kepada orangtua siswa. Selebaran itu menulis anggaran kesiswaan mencapai Rp 218 juta, sedangkan kegiatan-kegiatan OSIS hanya menghabiskan dana Rp 45 juta.
"Seperti kemah, pentas seni semuanya lewat OSIS semua, kok bisa muncul angka Rp 218 juta," ucapnya heran.
Curiga dengan keanehan itu, Dermawan dan keempat rekannya membentuk tim yang beranggotakan beberapa orang siswa lainnya untuk mencari bukti indikasi korupsi tersebut. Ada tim publikasi, media, pencari bukti dan lain-lain, yang masing-masing telah memiliki tugasnya masing-masing.
Dermawan mengaku aksi tersebut tidak mudah dilakukan. Bahkan mereka sempat dipanggil alumni, dan mengatakan korupsi sudah menjadi tradisi di Indonesia. Namun, Dermawan dan kawan-kawan bergeming, mereka tetap berniat membongkar kebobrokan di sekolahnya.
Video ini sendiri telah disebarluaskan melalui laman berbagi video viddsee, dan merupakan film pendek arahan Steve Pillar Setiabudi. Sejak kasus korupsi itu terungkap, Kepala Sekolah SMA Negeri 3 tersebut segera dicopot dari jabatannya.
Bagi kamu yang ingin menonton berikut videonya yang diunggah ulang ke YouTube
(Sumber)
Nyatanya, reformasi bukan cuma omongan orang-orang dewasa, tapi juga hak anak-anak sekolah. Anak-anak sekolah berhak untuk menjadi pribadi yang kritis, apalagi dalam menghadapi kasus korupsi yang sudah membudaya di Indonesia.
Mereka adalah pelajar SMA Negeri 3 Solo, Jawa Tengah, berhasil mengungkap kasus korupsi yang dilakukan oleh kepala sekolah maupun wakilnya.
Dermawan Bakri namanya, ketua OSIS dan seseorang yang berperan besar dalam mengerahkan teman-temannya menuntut transparansi di sekolahnya.
Dalam video tersebut, Dermawan mengaku curiga dengan anggaran yang dituliskan oleh sekolahnya dalam selebaran kepada orangtua siswa. Selebaran itu menulis anggaran kesiswaan mencapai Rp 218 juta, sedangkan kegiatan-kegiatan OSIS hanya menghabiskan dana Rp 45 juta.
"Seperti kemah, pentas seni semuanya lewat OSIS semua, kok bisa muncul angka Rp 218 juta," ucapnya heran.
Curiga dengan keanehan itu, Dermawan dan keempat rekannya membentuk tim yang beranggotakan beberapa orang siswa lainnya untuk mencari bukti indikasi korupsi tersebut. Ada tim publikasi, media, pencari bukti dan lain-lain, yang masing-masing telah memiliki tugasnya masing-masing.
Dermawan mengaku aksi tersebut tidak mudah dilakukan. Bahkan mereka sempat dipanggil alumni, dan mengatakan korupsi sudah menjadi tradisi di Indonesia. Namun, Dermawan dan kawan-kawan bergeming, mereka tetap berniat membongkar kebobrokan di sekolahnya.
Video ini sendiri telah disebarluaskan melalui laman berbagi video viddsee, dan merupakan film pendek arahan Steve Pillar Setiabudi. Sejak kasus korupsi itu terungkap, Kepala Sekolah SMA Negeri 3 tersebut segera dicopot dari jabatannya.
Bagi kamu yang ingin menonton berikut videonya yang diunggah ulang ke YouTube
(Sumber)
Comments
Post a Comment